Fenomena Bumi Bulat dan Konspirasi Flat Earth, Antara Benar dan Salah



Beberapa akhir dasa warsa ini, sejak munculnya teori flat earth tahun 1956,  masyarakat kita-khususnya masyarakat yang melek internet dan televisi- di Indonesia bahkan dunia, disibukkan dan dihebohkan dengan munculnya konspirasi flat earth. Di beberapa video (youtube) menunjukkan reaksi penolakan atas konsep baku teori bumi bulat. Sebuah konspirasi yang meneguhkan diri bahwa mereka menolak pernyataan ahli sains tentang bumi berbentuk bulat dan pendapat-pendapat lain dari para ahli sains terkemuka.

Para pendukung dan pembuat konspirasi flat earth beranggapan bahwa apa yang ditulis dan diterbitkan ahli sains (saintis)  beberapa tahun yang silam adalah kebohongan (fake). Dengan berbagai alasan dan fanta-fakta logis para penolak globe eart itu membuat sebuah tantangan para saintis, betapa banyak hal yang meragukan dari beberapa hasil temuan dan penelitian. Bahkan banyak hal yang sengaja dibuat untuk mengelabui masyarakat dunia tentang proyek NASA yang nilai kontraknya milyaran dolar AS itu.

Tentu saja, dengan pernyataan para pembuat konspirasi flat earth itu ingin memperoleh informasi yang benar-benar valid dan logis atau realistis terhadap hasil temuan yang juga sudah dipublikasikan hingga saat ini. Termasuk bagaimana mereka meragukan bahwa bentuk bumi bulat, matahari sebagai pusat tata surya dan penghitungan gerhana matahari dan bulan.

Dengan beberapa gambar penampakan bumi yang bulat itu, yang menurut para pembuat konspirasi adalah gambar yang dihasilkan dari efek CGI, sehingga gambar yang dihasilkan seperti aslinya. Dan beberapa keanehan pendaratan astronot di bulan yang dalam beberapa video seperti mengupas informasi bahwa proyek yang dibuat oleh tim ahli dari AS itu juga adalah kebohongan.

Tidak hanya ahli sains dari AS, karena para ahli dari Rusia (dulu Unisoviet) dan negara lain hanyalah bualan-bualan yang justru menunjukkan bahwa negara-negara tersebut tengah membuat kebohongan.
Entahlah, mengapa kelompok pendukung ide flat earth (bumi datar) itu seperti di blow up, ada maksud apa mereka melakukannya? Apakah ada maksud politis agar para peneliti AS mempunyai alasan untuk melakukan penelitian ulang dengan biaya yang tidak sedikit itu? Atau ada konspirasi lain yang kita tidak tahu.

Konspirasi Flat earth, Proyek Nasa dan Penjajahan Israel atas Palestina

Sebagai bagian masyarakat, mendapatkan informasi yang begitu kontradiktif dengan aneka informasi yang ada, tentu menjadi pemikiran tersendiri. Antara percaya dan tidak percaya sepertinya teori itu sengaja dibuat dengan proyek tertentu agar masyarakat tidak lagi fokus membicarakan hasil penelitian NASA terhadap planet MARS yang katanya bisa menjadi tempat kedua setelah bumi. Padahal secara logika, jika MARS itu memang bisa menjadi tempat tinggal baru bagi manusia bumi tentu saat ini pun seharusnya masyarakat AS sudah berlomba-lomba tinggal di planet baru itu.

Namun faktanya, sampai sekarang garapan proyek yang sungguh besar pun urung dapat dilakukan.
Selain yang berkaitan dengan proyek planet MARS, ternyata seiring dengan konspirasi Flat earth ternyata Yahudi Israel sudah memanjangkan jari-jari kekuasaannya pada tanah Palestina, persis seiring dengan munculnya konspirasi itu sedikit demi sedikit tanah Palestina mereka kuasai. Dan sungguh miris ternyata saat ini kemerdekaan yang sebenarnya hanya mitos bagi bangsa Israel terus saja amat sulit diperoleh bangsa Palestina. Dan anehnya, Amerika Serikat sendiri melalui Donald Trump sudah mengakui bahwa Yerusalem adalah ibukota Israel padahal publik dunia pun mengakui bahwa Ibukota Israel ada di Tel Aviv.

Fakta politik yang mencengangkan dan sungguh di luar pemikiran bangsa-bangsa dunia, khususnya negara-negara Islam.

Selain ada strategi politik yang dimainkan, ternyata membuka mata kita, bahwa bagi AS, bangsa Palestina yang merdeka dan mendapatkan haknya sebagai bangsa berdaulat hanyalah isapan jempol belaka. Justru yang masyarakat lihat adalah setiap hari ada saja pembantaian dan pembunuhan yang dilakukan tentara Israel terhadap masyarakat Palestina dan jumlahnya sampai saat ini sudah diluar logika kemanusiaan.

Menanggapi antara Flat earth dan Globe Earth antara salah dan benar

Sampai saat ini para pembuat konspirasi masih berusaha keras melakukan upaya untuk membuktikan bahwa bumi itu datar, dan mereka meyakini dengan yakin bahwa apa yang diperlihatkan oleh NASA adalah kebohongan. Dengan mencari pendapatan sendiri, kelompok flat earth ini ingin membuktikan bahwa bumi memang datar dengan meluncurkan sebuah roket ke luar angkasa. Meskipun pernah dirilis oleh salah satu media informasi ternyata ujicoba tersebut ternyata gagal.  Boleh jadi tidak mudah untuk menerbangkan roket dan tentu saja biayanya tidak murah. Butuh dana milyaran dolar pula agar proyek yang disebut sebagai “pembuktian” datarnya bumi itu dapat dilakukan.

Sedangkan para saintis yang meyakini bumi itu bulat pun sudah menancapkan pengetahuan yang sering disebut dengan peseudo sains, perkiraan atau hayalan yang seolah-olah sebuah pengetahuan. Pengetahuan tentang bumi yang menurut para sains pendukung bumi bulat sudah mendarah daging di hati masyarakat dunia tentang kebenarannya, meskipun kebenaran yang dibuktikan belum sepenuhnya bisa dipertanggung jawabkan. Jika bumi memang bulat semestinya para ahli sains bisa meyakinkan kelompok flat earth bahwa bumi memang bulat, bukan berbentuk lonjong atau bentuk lain misalnya.

Sedangkan masyarakat umum (awam) sampai saat ini hanya berkiblat pada teori sains yang sudah turun temurun diwariskan hingga anak cucu bahwa bumi memang bulat. Mau tidak mau setiap orang yang sudah mengenyam pendidikan pun mempercayai pendapat ini, meskipun kadangkala saat ini kadang masih diragukan kebenarannya karena beberapa fakta yang juga ditunjukkan oleh pendukung teori flat earth.

Yang pasti, entah benar atau justru salah, pengakuan para konspirator bumi datar pun sejatinya mempunyai kesempatan yang sama luasnya untuk membuktikan kepercayaan mereka, dengan cara-cara yang benar sesuai dengan ilmu sains. Sehingga anggapan bahwa pendapat sains terkemuka dan ilmu pengetahuan yang sampai saat ini sdh dianggap “pasti dan benar” pun tidak lagi diragukan kebenarannya. Jika untuk tuduhan para “kaum bumi datar” seperti yang disematkan pada para pengungkap teori konspirasi itu ternyata tidak juga bisa dibuktikan, maka teori-teori yang mereka pertanyakan sampai saat ini tidak bisa dibantah begitu saja.

Salam

Komentar