Upacara Bendera Merah Putih, Antara Nasionalisme dan Pembentukan Karakter


Upacara bendera 17 Agustus 2016 (madina.go.id)


Upacara bendera adalah aktifitas rutin yang dilaksanakan oleh lembaga pemerintahan maupun akademisi. Baik tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Tidak memandang sekolah negeri maupun swasta, baik di pelosok desa maupun di perkotaan.

Upacara yang dilaksanakan setiap hari Senin ini tentu saja merupakan kegiatan yang bermanfaat untuk membentuk kepribadian yang baik.

Tujuan diadakan upacara bendera, selain sebagai tolok ukur pengamalan Pancasila dan nasionalisme warga negaranya, juga sebagai sarana pembentukan karakter.

Karakter positif yang akan membangun generasi muda menjadi generasi positif, memiliki pandangan positif dan kinerja yang juga positif. Agar negara ini dibangun oleh anak-anak negeri yang berkepribadian positif.


Upacara bendera, tatkala Indonesia baru saja menikmati masa-masa kemerdekaan, tidak ada satu warga negara yang tidak mau melaksanakan upacara bendera ini. Mereka beralasan sebagai wujud rasa cinta kepada negaranya dan bentuk loyalitas bagi terjaganya bendera merah putih dari ancaman penjajah.

Tentu saja dengan semangat nasionalisme yang dibangun. Nasionalisme yang tidak hanya sebatas kata-kata namun lebih dari itu wujud kecintaan kepada negerinya dan sikap yang gigih dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa.


Seiring perjalanan waktu, saat ini, upacara bendera dianggap sebagai kegiatan yang bersifat formalitas dan dianggap tidak penting. Alasannya, di antara warga negara ini memandang upacara bendera dianggap sebagai hal yang membuang-buang waktu. Hanya berdiri di lapangan, berbaris dan menghormati bendera merah putih saja.

Padahal makna yang tersirat maupun tersurat dari pelaksananaan upacara bendera tidak sekedar sebagai acara rutin semata. Namun lebih dari itu, wujud dari semangat ke-Indonesiaan dan kebangsaan yang muncul dari karakter positif dari anak negeri.

Bukan formalitas dan sikap meniru dari para pendahulunya, apalagi hanya dianggap sebagai melaksanakan kewajiban sebagai seorang siswa atau pegawai negeri saja.

Namun, sebagaimana dapat kita lihat dari pelaksanaan upacara sendiri, selain ketika peringatan 17 Agustus setiap tahun, pun tatkala upacara bendera setiap hari Senin dilaksanakan secara ogah-ogahan dan malas-malasan.

Terang saja pelaksanaan upacara yang sepatutnya dilaksanakan dengan penuh khidmat dan meresap dalam sanubari anak negeri, ternyata tidak bermakna apa-apa. Terbukti, selain ada banyak sekolah yang tidak melaksanakan upacara, selain itu semangat para peserta upacara pun hanya karena takut mendapat hukuman.

Sikap malas-malasan tidak hanya terjadi pada para siswanya, guru-guru dan pegawai serta pejabat pemerintahan pun seperti tidak menghargai bangsanya, tidak mengindahkan aturan tata laksana upacara bendera. Dampaknya ada banyak siswa maupun guru serta pegawai pemerintahan yang bisa membolos dari kegiatan ini lantaran sikap malas dan tak memahami makna upacara bendera.

Hal ini diperparah oleh tidak adanya sanksi tegas dari para pimpinan dari masing-masing satuan tugas atau satuan kerja di dinas atau kantor pemerintahan lainnya.

Dampaknya, semakin lama semakin terasa kering dari isi, miskin dari pemahaman dan tak membekas dalam semangat kebangsaa dan ke-Indonesiaan bagi anak negeri.

Apakahkah manfaat upacara bendera? Dan teladan apa yang dapat dicontoh oleh siswa?

Upacara bendera hakekatnya tidak hanya pekerjaan yang sia-sia atau formalitas belaka. Karena di dalamnya mempunyai manfaat yang cukup kompleks.

Manfaat tersebut dapat dirasakan apabila bangsa ini benar-benar memahami hakekat upacara bendaera sebagai bagian pembentukan karakter (character building) bagi tumbuh kembangnya nasionalisme dan generasi muda yang tangguh, disiplin, jujur dan bertanggung jawab.

Selain pembentukan karakter nasionalisme, mereka akan ditanamkan nilai kebersamaan, persatuan dan kesatuan dan penghormatan kepada para pemimpin. Pemimpin yang sepatutnya dihormati tidak hanya dalam sikap hormat ketika upacara saja, lebih dari itu menghormati dan menghargai pemimpinnya dengan penghormatan yang tulus.

Upacara bendera juga membentuk sikap disiplin, kesetiaan, ketundukan kepada para pemimpinnya dengan tunduk semata-mata karena aturan dan hukum yang benar.

Selain itu, upacara bendera untuk melatih mencintai sikap perjuangan dan patriotisme para pahlawan yang telah gugur di medan tempur maupun para pejuang yang saat ini masih mengabdi bagi bangsanya. Baik pahlawan yang memanggul senjata dan berkorban dengan darahnya, pejuang dengan harta, tapi juga para pahlawan yang berjuang dengan ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi semua orang.

Salam

Komentar