Bagaimanakah Cara Mendidik Anak Luar Biasa?

Mengembangkan kemampuan anak ABK semestinya disesuaikan dengan bakat, kelebihan dan kecenderungan masing-masing. Lupakan kelemahannya dan kenali potensi yang dimilikinya

    Pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana yang bertujuan agar anak didik dapat hidup mandiri, memiliki beberapa prinsip yang tentu saja memiliki kesamaan namun ada beberapa perbedaan dalam prosesnya disebabkan perbedaan kemampuan fisik maupun psikis yang dialami anak luar biasa baik dalam lingkup anak yang membutuhkan pendidikan khusus maupun anak-anak yang membutuhkan layanan khusus (Anak Berkebutuhan Khusus). Akan tetapi kegiatan pendidikan /pembelajaran yang dilaksanakan adalah untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Di dalam kelas umum terdapat anak-anak yang memiliki kebutuhan yang berbeda, yaitu anak-anak yang memiliki kelainan (penyimpangan), baik berupa fisik maupun intelektual, sosial, emosional, atau sensoris neurologis dibandingkan dengan anak-anak pada umumnya dan mengimplementasikan prinsip-prinsip khusus sesuai dengan kelainan anak.

1. Prinsip Motivasi (The Principle of motivation)

Guru harus senantiasa memberikan motivasi kepada anak agar tetap memiliki gairah dan semangat yang tinggi dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu, dalam pemberian motivasi harus lebih sering guru lakukan secara personal antara anak yang satu dan anak yang lainnya karena masing-masing anak memiliki tingkatan masalah yang berbeda-beda.

2. Prinsip Latar/ Konteks (The principle of background / context)

Adanya sebuah pengenalan antara guru dan muridnya tentu saja akan sangat berarti. hal ini perlu dilakukan dan dipertahankan demi sebuah kelancaran dalam sebuah pencarian jati diri anak tersebut yang secara tidak langsung perlu adanya orang-orang yang bersedia mengerti dan memahami kondisinya serta dalam proses pendidikan karena hal ini bisa menjadi salah satu peran yang tidak kalah pentingnya. Dengan adanya kedekatan antara guru dan muridnya, tentu saja hal ini akan membantu dalam pengenalan seberapa besar kemampuan anak tersebut dan seberapa dalamkah masalah yang menyertainya. Hal ini bertujuan untuk memudahkan guru dalam melakukan proses pembelajaran sesuai dengan porsi masing-masing anak.

3.  Prinsip Keterarahan (The Principle of focus)

Guru harus merumuskan secara mata tujuan kegiatan tersebut secara jelas. Yang tentunya tujuan tersebut baik untuk anak didiknya. Dalam penerapan suatu bahan dan alat yang sesuai dengan kategori anak yang menjadi murid serta guru, harus juga dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai pada anak.

4. Prinsip Hubungan Sosial (The Principle of social relations)

Seorang guru harus mampu mengembangkan metode dan strategi pembelajaran yang mampu untuk mengoptimalkan hubungan timbal balik antara guru dan muridnya, murid. guru, murid dan lingkungannya, serta hubungan timbal balik dari banyak arah.

5. Prinsip Belajar Sambil Bekerja (The Principle of Learning by doing)

Guru harus memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan praktik dan percobaan secara mandiri, baik dengan cara pengamatan, penelitian, dan sebagainya, sehingga anak dapat berkembang sendiri dan guru hanya mengarahkan proses belajar anak. Tujuannya agar anak dapat menghadapi dan mengatasi stiap masalah yang mungkin akan sering mereka jumpai.

6. Prinsip Individualisasi (The principle of individualization)

Dalam prinsip ini, guru perlu mengenal kemampuan awal dan karakter setiap anak secara mendalam baik dari segi kemampuan maupun ketidakmampuannya dalam menyerap materi pelajaran. Kecepatan maupun kelambatannya dalam belajar, dan perilakunya sehingga setiap kegiatan pembelajaran masing-masing anak mendapat perhatian dan perlakuan yang sesuai.

7. Prinsip Menemukan (Finding principles)

Prinsip ini memancing siswa untuk terlihat secara aktif, baik fisik, mental, sosial, atau emosional. Untuk itu, peran guru  sangat diperlukan di sini untuk mengembangkan strateginya demi membuat anak didiknya menjadi lebih terpancing dan bersemangat untuk belajar, dan mengenal apa yang guru terangkan kepada mereka.

8. Prinsip Pemecahan Masalah (Problem solving principle)

Anak dilatih untuk mencari data, menganalisis dan memecahkan masalah tersebut sesuai dengan kemampuan masing-masing dan guru sebaiknya tidak begitu memaksakan anak tersebut agar tidak menjadi beban. Prinsip ini merangsang anak untuk berpikir keras dan melatih anak untuk tidak menyerah dalam keadaan apapun.

Komentar