Anak-anak Penyandang Disabilitas Ikut HUT RI ke 68

Oleh M. Ali Amiruddin, S.Ag

 
Seperti biasa, di setiap perayaan hut proklamasi selalu dipenuhi dengan gegap gempitanya acara yang tentu saja menambah keceriaan masyarakat. Keceriaan tersebut ditunjukkan masyarakat dengan mengadakan kegiatan festival, perlombaan seperti makan kerupuk, lari karung, dan panjat pinang (pucang) maupun kegiatan-kegiatan lain yang diadakan menjelang hari bersejarah itu hadir setiap tahun.


Tidak hanya kegiatan bagi kaum tua, kaum ibu-ibu maupun anak-anakpun tak kalah meriah dan serunya meskipun hadiah yang diberikan tidak sebanding dengan lelah yang diterima selama lomba.

Kemeriahan tersebut tidak hanya berlaku bagi masyarakat umum, akan tetapi bagi penyandang disabilitas pun tidak mau ketinggalan. Seperti halnya kegiatan perlombaan yang dilaksanakan oleh anak-anak SLB Negeri Metro, meski dengan keterbatasan biaya, persiapan yang tidak terlalu muluk, serta kegiatan yang sederhana ternyata tidak mengurangi makna pentingnya arti kemerdekaan bagi mereka.

Kegiatan tersebut kebetulan saya dokumentasikan, meski hasil jepretan tidak sebagus pemotret handal akan tetapi bisa menjadi wawasan bahwa anak-anak penyandang disabilitaspun dapat merasakan kebahagiaan di saat orang-orang menikmati kebagiaan di hari bersejarah ini.


Foto di atas memperlihatkan anak-anak Tunarungu Wicara yang sedang bersiap-siap lari sprint meski dengan keterbatasan mereka dapat menikmati kegiatan tersebut.

Ada pula anak-anak tuna netra dan (low vision) dan anak-anak tuna rungu yang ikut serta dalam lomba lari kelereng,  meskipun kelereng yang dibawa terlihat beberapa kali terjatuh ternyata tidak mengurangi kemeriahan kegiatan tersebut.


Lain halnya dengan kegiatan anak-anak tuna grahita di bawah ini, meski dalam kesulitan tapi tidak mengurangi antusiasme pemain dalam mengikuti lomba. Terlihat raut kelelahan tapi tidak mengurangi kemeriahan dan keceriaan anan-anak ini . Jatuh karena terpeleset dan kemenangan karena berhasil dalam mengumpulkan bola merupakan pelengkap kemeriahan yang jarang mereka temukan di hari-hari yang lain.
Terlihat pula anak-anak lain yang juga ikut kegiatan lomba lari kelereng dan lomba makan kerupuk yang tentu saja membuat penonton ikut tertawa melihat tingkah lucu mereka.





Yang lebih meriah lagi guru-guru pun tak mau ketinggalan dalam event tahunan ini, mereka melakukan lomba futsal yang dilakukan bersamaan dengan murid-murid mereka.


Kegiatan ini cukup menyita tenaga dan waktu akan tetapi tidak ada yang lebih membanggakannya  meskipun anak-anak tersebut dalam kekurangan ternyata mereka memahami makna kemerdekaan dengan bersuka ria dan berlomba demi untuk mengisi kemeriahan hari kemerdekaan ini.
Sumber gambar : Dokumen Pribadi

Komentar