Pembukaan Olimpiade Sains Nasional Tk. Nasional Ke-12 di Bandung



Oleh M. Ali Amiruddin, S.Ag.


Baru saja (3-9-2013) pukul 12.00 di Gedung Sabuga Bandung telah dibunyikannya angklung yang berdentang meriah sebagai tanda dibukanya Olimpiade Sains Nasional (OSN) Tingkat Nasional Ke-12 yang menjadikan Kota Bandung bergetar dan bergelora selayaknya kedatangan hajat yang luar biasa karena kemeriahan dan espektasi peserta dan panitia serta team penggembira yang ikut menambah meriahnya event tersebut.


Di kota yang tenar dengan sebutan kota Pahlawan dan dikenal dengan tanah pasundan, bumi parahyangan, Kota Bandung Provinsi Jawa Barat ini event yang dilaksanakan sekali dalam setahun ini dibuka oleh Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Musliar Kasim sebagai  event yang ditunggu-tunggu kalangan penggiat pendidikan khususnya Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PK-LK) di mana akan diadakannya Olimpiade Sains Tingkat Nasional yang melibatkan banyak kru dan peserta dari 33 Propinsi yang menyebar di seluruh Indonesia.

Event yang sangat menggemparkan rencana diselenggarakan selama 5 hari dengan mengikut sertakan perwakilan juara dari setiap propinsi dalam perlombaan, Olimpiade IPA SDLB, Matematika SDLB, Cerdas Cermat MIPA SDLB/Inklusi, Cerdas Cermat MIPA SMPLB/Inklusi,  Olimpiade Matematika SMPLB/Inklusi, IT (Komputer) SMPLB/Inklusi, dan Kewirausahaan SMPLB Inklusi yang tentu saja akan menjadikan Kota Bandung semakin berkobar.

Ada yang menarik dari event tahunan ini dimana setiap peserta yang juara akan mendapatkan hadiah baik tropi maupun beasiswa serta uang pembinaan yang tentu saja diharapkan akan semakin meningkatkan prestasi dan bidang yang dilombakan dan tentu saja akan dipersiapkan dalam event internasional. Sungguh hal yang sering membuat decak kagum karena betapa tingginya penghargaan yang diberikan bangsa  Indonesia kepada seluruh rakyatnya termasuk anak-anak berkebutuhan khusus dan layanan khusus dan tentu saja agar keberhasilan mereka menjadikan mereka lebih mandiri dan berdaya guna minimal untuk dirinya sendiri bahkan untuk orang-orang di sekitarnya.

Harapan diadakan lomba Olimpiade Sains Nasional ini agar anak-anak Indonesia semakin mampu mengembangkan kemampuan yang dimiliki secara optimal mungkin sesuai dengan karakteristiknya. dalam jangka panjang, suatu saat nanti mereka akan tumbuh menjadi generasi yang berkepribadian, kokoh, kompetitif dan mandiri, seperti yang disampaikan dalam sambutan Wamendikbud.

Namun, apakah sebenarnya yang membuat Kota Bandung seperti berkobar? tidak lain adalah karena begitu meriahnya acara pembukaan tersebut, di mana panitia menyiapkan tampilan-tampilan yang dikemas begitu apik baik melibatkan sekolah umum di Kota Bandung juga melibatkan anak-anak penyandang disabilitas. Namun demikian penampilan mereka sangat jauh dari dugaan karena sempat membuat terperangah orang-orang yang menyaksikannya.

Di atas Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Gubernur Jawa Barat dan Pejabat Pemerintah Provinsi Jawa Barat serta Kota Bandung membunyikan angklung sebagai tanda dibukanya even tersebut. Diiringi dengan suara tepuk tangan dari seluruh peserta menambah kemeriahan acara tersebut.

Namun yang tak kalah menarik namun mengundang simpatik adalah pada saat pembukaan dibacakan alunan ayat suci Alqur'an yang dibacakan oleh salah seorang penyandang tuna netra dengan suara yang indah yang membuat hati terharu.

Selain itu, anak-anak SMA Negeri 10 Bandung ikut menampilkan atraksi dikombinasikan tarian Kepak Sayap Garuda yang menampilkan pakaian dan tarian dari beberapa daerah di Indonesia menambah meriahnya acara tersebut.






Kegiatan tersebut semakin meriah ketika anak-anak SLB Negeri Cicendo menampilkan tari merak yang semakin menambah kemeriahan sekaligus mengundang decak kagum dari peserta yang hadir.


Meski gambar-gambar yang ditampilkan sedikit buram di shoote dari jauh dan pada layar, akan tetapi tidak mengurangi kemeriahan dan gegap gempita acara pembukaan tersebut. Dan tentu saja menambah gairah dan semangat para serta untuk selalu optimis dalam kompetisi agar memperoleh juara dan bertandi dengan sportifitas yang tinggi demi kemandirian mereka di kemudian hari. Selain itu akan tercipta silaturrahmi yang amat luas karena semua perwakilan propinsi hadir dengan antusiasme yang tinggi sehingga akan tercipta dan terpupuk rasa nasionalisme dan persatuan serta kesatuan dari anak-anak negeri.

Salam

Komentar