Memperingati Harkitnas dengan Turut Membangun Pendidikan


Hasil gambar untuk paud ini berjuang dengan keringat dan keikhlasan gurunya
Hasil gambar untuk paud ini berjuang dengan keringat dan keikhlasan gurunya
Tanggal 20 Mei sebagaimana yang menjadi tradisi di negeri ini adalah diperingatinya momentum kebangkitan nasional, bangkitnya bangsa ini dari kebodohan dan hegemoni penjajahan.

Pada saat itu, lahirlah Boedi Oetomo tanggal 20 Mei 1908 yang menggelorakan semangat perjuangan kemerdekaan. Dengan tujuan satu bangkit dari keterpurukan dan menjadi bangsa yang merdeka dari jajahan bangsa lain dan meninggalkan predikat bangsa yang terpuruk lantaran lemahnya pendidikan bangsa ini dibandingkan dengan bangsa lain. sumber

Begitu pula apa yang terjadi di negeri ini, setiap momentum hari kebangkitan nasional, tetap saja di antara mereka saling mengisinya dengan aneka kegiatan. Ada yang bentuknya sekedar memperingatinya dengan upacara bendera, ada yang melakukan perlombaan agar makna kebangkitan itu benar-benar terpupuk dan terpatri dengan kuat dari para pesertanya, adapula yang justru melakukan unjuk rasa, demonstrasi menyuarakan aspirasi atas kondisi bangsa ini. lihat

Apapun itu, semua adalah bagian dari indahnya peringatan hari kebangkitan nasional yang selalu kita rayakan setiap tahunnya. Dan apapun bentuk dan karakter perayaannya  tentu saja sebagai manifestasi dari rasa nasionalisme anak-anak negeri ini.

Lalu, bagaimana dengan kami, apakah kami memiliki perayaan sendiri dalam memperingati hari kebangkitan nasional ini? Tentu saja ada, namun bukan merayakan dengan formalitas kegiatan, tapi bentuk kebangkitan semangat yang selalu saja diuji dengan aneka persoalan. Semangat untuk menjalani kehidupan ini dengan totalitas dan harapan yang tinggi akan kesuksesan. Tak perlu muluk-muluk apalagi menghambur-hamburkan uang. Karena kebangkitan itu sejatinya diawali dari diri sendiri yang senantiasa bersemangat dalam menempuh hidup dan kehidupan. Tak mudah menyerah meskipun gelombang ujian selalu menerpa. Dan tentu saja seperti apa yang telah kami lakukan, kami akan menjadi bagian negeri ini yang turut serta membangun generasi muda dengan pendidikan.

Seperti yang sudah saya rilis di kompasiana beberapa waktu lalu, bahwa tekat kami membangun lembaga pendidikan informal tak pernah padam. Meskipun sampai saat ini apa yang kami perjuangkan belum berhasil dengan gembilang tapi, di hari kebangkitan ini, semangat yang sempat terpuruk, kami coba untuk bangkitkan lagi dan menyirami semangat diri kami untuk membangun dan menggiatkan lembaga pendidikan yang telah kami dirikan.

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD Azkiya), meskipun telah tujuh tahun berlalu, ternyata belum tersentuh oleh perhatian pemerintah. Kami sadar, bahwa masih banyak sekolah-sekolah-sekolah yang juga merasakan nasib yang sama. Berdiri dengan pijakan kaki sendiri dan membangunnya dengan keringat dan semangat sendiri. Berusaha menjadi bagian kecil yang akan bermanfaat bagi bangsa ini. Meskipun dengan kemampuan yang apa adanya, tak pernah menyurutkan langkah kaki kami untuk mendidik anak-anak desa yang miskin dari pendidikan untuk bisa menjadi anak-anak yang sama dengan anak-anak lainnya.

Meskipun tidak pernah tersentuh perhatian pemerintah, kami pun selalu bersyukur, bahwa semangat memperingati momentum kebangkitan nasional hakekatnya seperti yang kami lakukan. Dari yang kecil dan menyentuh persoalan yang dianggap sepele (kecil) meskipun dampaknya akan melahirkan generasi penerus bangsa yang akan memajukan bangsa ini dengan pendidikan.

Kami tak perlu lagi berteriak-teriak untuk diperhatikan, lantaran memang butuh sense of belonging agar bisa mencintai pendidikan dan dunia pendidikan yang melingkupinya. Tak hanya kami, masyarakat di lingkungan, pemerintah daerah maupun presiden sekalipun tak akan berguna apabila semangat berjuang tidak dimulai dari niat yang tulus dan keikhlasan.

Meskipun bermodalkan keringat saja, mudah-mudahan sekolah kami tak berakhir tragis karena harus dibubarkan. Lantaran belum juga memiliki gedung yang megah dan dengan jumlah siswa ribuan.
Tapi kami yakin, dengan usaha dan kerja keras ini, akan menjadi pondasi awal pendidikan anak-anak yang terbelakang secara ekonomi menjadi salah satu bagian generasi Indonesia yang siap bersaing untuk menjadi bagian penting pembangunan nasional.

Hari Kebangkitan Nasional bukanlah saatnya untuk mengeluh dan meratapi nasib, tapi bangkitnya mental-mental lemah yang tak berdaya akan keadaan menjadi mental-mental yang kokoh dan mengisi kemerdekaan ini dengan semangat kemajuan bagi negeri ini.  Baik dengan cara apapun yang penting positif akan memberikan dampak yang positif pula bagi bangsa ini.

Salam

Gambar : doc. pribadi
Blog kami  https://paudazkiyalampungtengahblog.wordpress.com

PAUD Ini Berjuang dengan Keringat dan Keikhlasan Gurunya


divine-music.info

divine-music.info



divine-music.info





Komentar