Sebab-sebab Orang Menunda Pekerjaan



Siapa sih yang mau bila pekerjaannya tidak kunjung selesai? Sepertinya tidak ada, bukan? Naluri manusia ingin apa yang dilakukan segera tuntas dengan tepat waktu untuk kemudian melakukan pekerjaan yang lain. Sebab dengan pekerjaan yang dilakukan itu berharap rezeki selalu mengalir deras dan kehidupannya menjadi tercukupi oleh aneka penghasilan dari pekerjaan yang dilakukannya. Tak hanya pada kalangan bawahan, karena kalangan atasan pun sejatinya menginginkan apa yang menjadi target hidupnya segera terlunasi tanpa kendala yang berarti.

Akan tetapi, tahukah anda banyak hal membuat sebuah pekerjaan urung bisa diselesaikan tepat waktu, bahkan ada yang harus rela waktu yang berharga itu pergi begitu saja dengan tugas-tugas yang menumpuk yang pada akhirnya semua target yang direncanakan berakhir gagal.

Bahkan tidak hanya urusan pekerjaan, urusan pernikahan, pendidikan, dan ibadah saja sering terabaikan. Lalu, apa sih penyebab mengapa pekerjaan kita selalu saja tidak kunjung kelar?

1. Menganggap pekerjaan itu terlalu ringan dan mudah

Kita tentu pernah merasakan atau menganggap pekerjaan yang kita jalani teramat mudah untuk dilakukan. Iya kan? Hehe. Misalnya saja dengan pernyataan "Ah gampang kalau cuman begitu mah!" Karena terlalu yakinnya dengan skill atau kemampuan yang dimiliki maka muncul anggapan bahwa pekerjaan itu amat mudah dilakukan. Dampaknya, seringkali pekerjaan yang semestinya bisa diselesaikan dalam satu jam misalnya, harus berlarut-larut hingga satu hari.

Padahal sejatinya berat dan ringan sebuah pekerjaan hakekatnya perlu memperhitungkan waktu dengan cerman. Salah dalam menghitung maka rugilah akibatnya.

2. Melakukan hal yang sia-sia

Sepertinya kita pun sering melihat seorang pekerja yang menghabiskan waktunya pada hal yang tidak bermanfaat. Banyak kita temui seorang boss yang duduk santai di belakang meja sambil menghabiskan berbatang-batang rokok. Begitu banyaknya jumlah rokok yang dihisap sampai tidak sadar banyak waktu yang terbuang. Coba saja dihitung, bagi yang perokok aktif, satu batang rokok tidak kurang menghabiskan minimal lima menit, bahkan ada yang lebih dari itu karena jenis rokok yang lebih besar ukurannya. Jika satu rokok saja minimal lima menit, maka untuk menghabiskan rokok 12 batang dibutuhkan waktu 60 menit. Satu jam sudah waktu itu terbuang dengan sia-sia dengan menghisap asap rokok.

Bukan hanya persoalan waktu yang terbuang sia-sia, karena kita telah menanamkan bibit-bibit penyakit dalam tubuh kita.

Coba saja kalau waktu satu jam itu digunakan untuk mengerjakan sesuatu, tentu hasilnya akan lebih kelihatan. Apalagi bagi seorang pebisnis, dalam waktu satu jam mereka akan menghasilkan uang jutaan rupiah atau milyaran karena kontrak kerja yang sudah diselesaikan.

Masih mau menghabiskan waktu sejam demi melakukan yang sia-sia?

3. Menganggap bahwa keadaan esok hari akan sama dengan yang ia rasakan saat itu

Misalnya ketika seseorang melakukan pekerjaan tentulah berpikir bahwa nanti atau esok hari situasinya akan sama. Menganggap bahwa saat ini akan sama saja dengan satu jam kemudian. Padahal tidak ada yang tahu apa yang terjadi di lain waktu karena semua rahasia Ilahi, Tuhan Yang Maha Esa.

Banyak contoh orang yang gagal meraih kesuksesan karena telah bermain-main dengan keadaan. Menganggap waktu yang akan datang adalah sama dengan yang saat ini dirasakan, sama halnya kita mendahului kersa atau kehendak Tuhan.

Boleh jadi saat ini waktu kita terlalu lapang untuk melakukan sesuatu, tapi boleh jadi satu jam kemudian keadaan akan berubah. Bisa saja saat ini kita bisa bersantai ria karena penghasilan dan situasi kesehatan yang menggembirakan, tapi di lain waktu kita kehilangan pekerjaan dan fisik kita mengalami sakit. Kita akan menyesal mengapa di saat senggang tidak digunakan untuk hal yang bermanfaat, sedangkan di lain waktu ternyata masalah menghampiri kita.

Paling tidak tiga hal di atas membuat orang suka menunda pekerjaan.

Pekerjaan bisa menjadi berat atau ringan disebabkan etos kerja pekerjanya. Jika para pekerja memiliki etos kerja yang baik maka akan berdampak positif pada capaian pekerjaan yang dihasilkan, dan tentu saja berdampak pada penghasilan yang diperoleh.

Salam


Komentar