Tahun Baru dan Hadiah Banjir

Penampakan Banjir 2020
Sumber : News.detik.com

Siapa yang menduga jika tiba-tiba malam tahun baru yang biasanya meriah dengan balutan asap yang memecah dari letusan petasan dan kembang api, ternyata harus digantikan dengan terjangan air yang bercampur lumpur coklat pekat.

Siapa pula yang akan membayangkan 2020 ini tiba-tiba rumah, kendaraan, tanaman, hewan ternak tiba-tiba lenyap seketika karena terjangan banjir. Air bah itu tiba-tiba datang seiring dengan curah hujan yang begitu tinggi yang diprediksi tahun ini curah hujan adalah yang tertinggi beberapa tahun terakhir, hingga air bah itupun menghanyutkan apa yang menjadi milik penduduk.

Tawa untuk menyambut tahun baru pun harus terkikis oleh penderitaan karena harta satu-satunya sirna terbawa banjir.

DKI. Jakarta dan daerah lain tak luput dari terjangan banjir yang sepertinya setiap tahun menyapa mereka dengan tidak ramah.

Saya teringat bertahun-tahun silam ketika Tsunami Aceh menerjang rumah-rumah penduduk di sepanjang provinsi di Barat Indonesia itu.

Sama halnya dengan banyak kejadian yang cukup menyita perhatian publik, yang tidak lagi mampu menahan air mata dan darah para korbannya ketika gempa bumi, angin puting beliung, kebakaran hutan turut meluluh lantakkan apapun yang diterjangnya. Semua itu adalah sebuah kondisi yang amat memilukan.

Namun, tahukah Anda bahwa semua yang terjadi di sekitar itu tidak lepas dari ulah tangan manusia sendiri. Terlepas dari hujan yang dikatakan takdir karena tercurah sendiri dari langit, ternyata ulah manusia yang keji menjadi pemicu mengapa bencana banjir selalu saja menghampiri.

Tengok saja apa yang terjadi di lingkungan kita, tanah-tanah persawahan dan perkebunan atau kawasan hutan mulai berubah menjadi lahan permukinan.

Sebuah mobil terlihat terendam banjir  tahun baru 2020 Sumber : tirto.id


Dengan amat angkuhnya manusia memungut satu demi satu hak tanah untuk menjadi lahan resapan air dan menggantinya sebagai tempat bermukin manusia. Semua kemudian menjadi maklum lantaran ledakan penduduk yang terus bertambah yang memang berisiko menggerus lahan-lahan kosong untuk tempat tinggal.

Ulah manusia yang semakin lama semakin sembrono dengan mengotori lingkungan dengan sampah-sampah plastik yang akibatnya menyumbat saluran air dan mencemari lingkungan. Lihat saja, sampah-sampah tidak sulit kita temukan di bantaran sungai maupun di sepanjang pantai.

Semua seperti dianggap wajar dan dianggap lumrah, meskipun tindakan mereka amatlah parah.

Namun demikian, tahun 2020 tetaplah tahun harapan. Banjir dan bencana-bencaan yang datang seperti syair kerinduan dari sang Pemilik Semesta bahwa manusia mesti kembali ke jalan yang diridhoi-Nya. Mawas diri dan tidak lagi bertindak brutal dengan merusak alam sekitar demi nafsu serakah semata.

Salam

https://www.youtube.com/watch?v=GFfghcO8LZQ&t=8s


Komentar