Pernikahan adalah ikatan suci yang disyariatkan Tuhan dalam Al Qur’an dan termasuk dari separuh agama seseorang. Bahkan Rasulullah SAW pun memberikan contoh bagaimana beliau menjalani pernikahan. Tentu saja sesuai dengan syariat Islam.
Sebagaimana
dijelaskan dalam Al Qur’an surat Annisa ayat: 1)
Betapa Allah
SWT sudah menciptakan manusia dari jenis laki-laki dan perempuan agar saling
berjodoh dan agar bisa mengembangbiakkan keturunan yang dari keduanya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda:
“Menikah adalah sunnahku, barangsiapa tidak
mengamalkan sunnahku berarti bukan dari golonganku. Hendaklah kalian menikah,
sungguh dengan jumlah kalian aku akan berbanyak-banyakkan umat. Siapa memiliki
kemampuan harta hendaklah menikah, dan siapa yang tidak hendaknya berpuasa,
karena puasa itu merupakan tameng.”
Lalu 6 hal
apakah yang bisa merusak bahtera rumah tangga?
1. Ketidakjujuran
Kejujuran adalah
hal yang paling penting dalam menjaga bahtera rumah tangga agar tetap aman dan
selamat dalam menjalaninya. Karena kejujuran merupakan kunci pokok adanya sikap
keterbukaan antara pasangan suami istri.
Kadangkala
kejujuran hanya di bibir saja. Sang
suami atau sang istri sama-sama menyembunyikan hal-hal yang seharusnya
dibicarakan. Karena tanpa keterbukaan maka kedua belah pihak akan timbulnya
kecurigaan.
2. Kecurigaan
Acapkali suami
istri menyembunyikan informasi yang mereka miliki. Seperti teman-teman lamanya
yang kebetulan masih menjalin silaturrahmi, atau teman barunya yang ternyata
terikat bisnis atau usaha yang dikerjakan bersama-sama.
Hubungan
komunikasi dengan dengan orang lain seharusnya jangan menjadi sumber munculnya
kecurigaan sepasang suami istri tersebut. Seperti halnya menyimpan nomer ponsel
yang sengaja dikiaskan namanya, memberikan kunci pada ponselnya yang kebetulan
keduanya tidak saling mengetahui. Apalagi foto seorang wanita / pria yang
pasangannya sama sekali tidak mengenalnya. Bisa berabe jadinya ya???
Ketertutupan
informasi ini bisa memicu kecurigaan yang berkepanjangan dan bisa berkakhir
negatif tentunya.
3.
Ketidakpedulian
Siapa sih yang
tidak ingin mendapatkan perhatian dari pasangan sendiri? Sepertinya tidak ada
ya Sahabat. Sebab setiap orang yang mau menyerahkan kehidupannya pada orang
lain karena mereka ingin mendapatkan perhatian dan bukan malah ketidak
pedulian. Ingin diperhatikan dan bukan dicuekin.
Jika setiap
pasangan merasa tidak peduli dan merasa hubungan itu dingin maka menjadi
tanda-tanda hancurnya rumah tangga semakin dekat.
Apa yang terjadi
jika masing-masing merasa cuek? Kemungkinan pernikahan itu menjadi hambar dan
endinya masing-masing mencari tempat bercurhat ria, tempat mengadukan nasib
atau suasa batinnya. Akibatnya tentu menjadi tidak baik bagi kelangsungan
mahligai rumah tangga bukan?
4. Ketertutupan
Setiap manusia
mempunyai sifat yang tidak sama, ada yang suka dengan keterbukaan dan tidak
sedikit yang suka dengan ketertutupan. Watak seseorang yang tertutup biasanya
diiringi dengan kurangnya intensitas komunikasi dengan pasangannya. Ada pula
yang ingin menyembunyikan rahasianya. Bisa jadi rahasia pribadi, keluarga, atau
kondisi perusahaannya. Adapula yang sengaja menutup diri karena merasa telah
berdosa melakukan tindakan yang dilarang oleh agama atau negara. Misalnya telah
melakukan hubungan terlarang, melakukan korupsi atau penggelapan dan atau ingin
menjaga perasaa pasangannya karena mempunyai kelemahan tertentu seperti
penyakit yang diderita.
Padahal
pernikahan itu adalah suatu manifestasi yang diberikan tuhan untuk saling
mengenal satu sama lain. Saling curhat dan peduli, dan saling membuka diri.
Memberanikan diri
untuk membuka diri adalah awal kehidupan menjadi lebih bahagia. Lepas dari
tekanan batin karena masalah yang menghimpit. Dan merupakan langkah awal untuk
mencari solusi.
5. Terlalu bebas
Siapa sih yang
tidak ingin hidup bebas? Semua tentu ingin mendapatkan kebebasan. Baik dalam
jalinan komunikasi maupun hubungan personal dengan banyak orang.
Akan tetapi yang
perlu disadari bahwa tidak ada kebebasan tanpa batasan. Apalagi agama atau tata
nilai sosial kita mengajarkan adanya batasan-batasn yang tidak boleh dilanggar
oleh umatnya.
Bagaimana sebuah
rumah tangga akan menjadi bahagia jika masing-masing pihak tidak bisa
mengontrol dan menjaga diri dari hal-hal yang liar dan tanpa batas itu?
Bisa jadi
pasangan kita mungkin menyukai petualangan, atau jalan-jalan dengan biaya yang
tidak sedikit. Atau mengoleksi barang-barang mewah tanpa mengontrol penting
atau nggaknya. Maka yang terjadi adalah sikap semau gue atau seenak udele dewe.
Adapula yang
masing-masing ingin bebas keluar malam, ngeclubing, hura-hura, foya-foya dan
selalu menghabiskan waktu dengan minuman keras atau narkoba. Tentu ini lebih
berbahaya.
Sikap ini bisa
memicu hubungan yang disharmonis atau renggang antara kedua pasangan.
Namun berbeda
kondisi jika sepasang suami istri ini memiliki keinginan dan hobi yang sama
tentu tidak menjadi persoalan. Asal positif tentu keinginan dan hobi itu
sah-sah saja untuk disalurkan, bukan?
6. Jauh dari
nilai agama dan moral
Agama adalah
benteng pernikahan, tanpa agama kehidupan pernikahan akan terasa kering dan
gersang. Laju pernikahan menjadi teromabang ambing tak jelas arah dan
tujuannya. Maka jika hendaknya menjadikan pernikahan itu harmonis
selama-lamanya, hendaklah selalu berpegang dan berpedoman pada agama Allah.
Semoga dengan
petunjuk yang benar, pernikahan akan selalu saja romantis dan hingga penghujung
waktu hingga maut menjemput.
Demikian tadi
keenam hal yang bisa merusak hubungan mahligai rumah tangga. Pasangan yang
sejatinya ingin menjadi keluarga sakinah, mawwadah wa rahmah akan mengalami
kehancuran jika keenam hal ini tidak dihindari.
Yang pasti, baik buruknya pasangan dan bagaimana mereka menjalaninya akan disesuaikan dengan selera masing-masing dalam satu ikatan komitmen yang sama, namun harus berpegang teguh pada nilai-nilai luhur agama.
Kita semua tidak
ingin kan menjalani hubungan yang hanya seumur jagung? Yap, semua pernikahan
menginginkan kehidupan yang langgeng, dan berharap hingga tua nanti.
Tonton juga Videonya ya!
Komentar