Jangan Lecehkan Tubuhnya Yang Gendut. Cerita Berlatar Film Imperfect

 


Jangan Lecehkan Tubuhnya Yang Gemuk. Cerita berlatar film Imperfect


Tahukah Anda, setiap orang adalah istimewa. Setiap orang memiliki kelebihan yang tidak dimiliki orang lain. Bisa jadi kelebihan itu sama, tapi ada sisi lain yang tetap berbeda. 


Misalkan si A dan si B memiliki bakat menyanyi, ternyata karakter vocal mereka berbeda . Si A bersuara nge-bass dan si B Sopran misalnya. Itu semua adalah salah satu contoh bahwa setiap orang memiliki karakter yang berbeda.


Atau misalnya dua sosok itu adalah kembar siam sekalipun, mereka adalah dua insan yang berbeda sifat asasinya. Dengan keunikan yang berbeda, justru akan menjadi warna yang selaras dengan keadaan manusia di alam semesta ini.

 

Apalagi, dalam diri seseorang memiliki kekurangan dan kelebihannya. Seperti jika kita menemukan sosok yang pemikirannya cerdas, ramah, baik dengan orang, supel dan suka  kegiatan sosial, ternyata fisiknya dianggap orang sebagai sesuatu yang buruk dan nggak seksi, Kenapa? Karena tubuhnya gemuk semenjak kecil. Hingga dewasa, hobi doyan makan coklatnya semakin memperbesar kondisi tubuhnya.

Keberadaan tubuh yang tidak langsing dan singset dianggap sebagai fisik yang tidak seksi.


Hampir setiap orang menganggap tubuh yang gemuk adalah "cacat". Padahal gemuk dan tidaknya tubuh seseorang bukanlah hal yang  baik untuk dijadikan bahan bully-an dan menjadi ajang untuk menunjukkan kata-kata yang menjurus pada penghinaan fisik seseorang (body shamming).


Tak perlu saya menunjukkan pasal penghinaan yang bisa dijatuhi sanksi oleh pengadilan, karena hakekatnya seitiap manusia ingin melihat orang lain terlihat sempurna di hadapannya-meskipun belum tentu itu disukai dirinya sendiri,  dan meskipun akan memuculkan beragam reaksi atas bullying tersebut.


Membaca kasus bullying dalam film Imperfect


Sepertinya kata-kata ini bisa menimbulkan emosi bagi yang bersangkutan. Yaitu kata-kata sindiran, umpatan atau pelecean secara oral yang mengakibatkan sang korban merasa direndahkan dan dijatuhkan harga dirinya.

Seperti "awas ada karung beras." Hei, kamu mau beli kado apa buat temen kita yang mau melahirkan? Kan ada yang lagi hamil." Atau mengatakan bahwa sosok yang gendut dianggap sebagai badut.


Terang saja ungkapan-ungkapan yang bersifat bullying ini bisa merendahkan derajat kemanusiaan dan merendahkan nilai-nilai kehormatan dari yang bersangkutan.


Seseorang yang dibilang memiliki fisik sempurna, ternyata isi kepalanya sungguh tidak secantik dan se seksi tubuhnya. Bahkan orang yang dianggap gendut atau gemuk itu justru memiliki kecerdasan yang sangat bermanfaat bagi perusahaan.

Meskipun pada saat terjadi percakapan seolah-olah si gendut tidak memiliki kesempatan yang sama dengan si wanita seksi. 


Dengan kata lain, karena ingin memenuhi permintaan dari sang Bos, sosok yang memiliki tubuh gemuk inipun merasa terpaksa  untuk mengecilkan tubuh agar bisa mewakili perusahaan. Walaupun memiliki keceradasan yang tidak diragukan lagi, namun  karena fisik yang dianggap tidak seuai dengan kebutuhan kerja,  ia tertantang untuk mengecilkannya. Dengan risiko selama sebulan harus bisa mengubah keadaan tubuhnya.


Dengan kerja keras dan dukungan semua orang, akhirnya si gemuk inipun berhasil menguruskan tubuh dan mendapatkan fasilitas yang keren di perusahannya.


Namun demikian, film imperfect sebenarnya justru menggap bahwa gemuk itu tidak egaliter, dengan memaksanya memiliki tubuh yang lebih kurus. It's okey lantaran tuntutan pekerjaan, tapi jika kegemukan itu dianggap seuatu yang buruk, maka sosok tersebut sudah merendahkan nilai kemanusiaan.  Gemuk dan kurus adalah sama keduduannya, yang berbeda adalah perannya dalam kehidupan masyarakatnya.


Ketika keluarga terdekat pun melakukan body shaming


Pernahkah Anda mendengar seorang ibu yang mengatakan "Ih, anak ibu kog hitam sih? Beda sama adikmu. Tubuhnya bagus dan kulitnya bersih,  sedangkan kamu hitam legam. Atau dengan mengatakan ibu gemuk, awas bajuunya pada robek. Atau ada lagi yang mengatakan badan kog kurus kayak tiang listrik aja.


Itu semua adalah  contoh-contoh pernyataan-pernyataan atau perkataan yang merendahkan dan melecehkan fisik seseorang. Padahal tidak ada yang boleh merendahkan derajat kemanusiaanya.


Body memang beda, kulit memang tidak putih, dan bentuk tubuh mungkin tidak sexy, namun hakekatnya mereka semua sama di hadapan Tuhan. Bukan hanya fisik yang pantas mendapatkan penilaian, tapi bagaimana mereka berprilaku yang baik dengan lingkungannya, adalah salah satu nilai plus bagi manusia lainnya. Salam

Komentar