Film The House Maid, Ketika Kesadisan Dibalas Kesadisan

 



Film The House Maid. Ketika Kesadisan Dibayar Kesadisan


Sejahat-jahatnya orang adalah orang yang tidak mau memberikan maaf pada orang lain yang melakukan kesalahan. Dan lebih jahat lagi adalah sosok yang mau melampiaskan dendam karena kesalahan orang lain di masa lalu.


Dan ternyata kejahatan masa lalu tercatat dalam memori otak dua sosok anak yang dengan kedua matanya melihat bagaimana orang tuanya dibantai tanpa rasa ampun karena hendak melarikan diri.


Dengan diawali oleh seorang wanita (Linh) yang tengah mencari pekerjaan. Hingga suatu ketika ia mendapati rumah besar yang sudah kuno di tengah-tengah perkebunan karet. 


Dengan pakaian basah karena hujan, sang wanita muda ini mencoba menawarkan diri untuk bekerja di rumah besar dan megah itu. Ternyata kedatangannya disambut seorang perempuan setengah baya (Ny. Han) yang kemudian memberinya beberapa potong pakaian pengganti. Kemudian ia dipersilahkan bermalam di rumah besar itu sebagai persetujuan bahwa ia diterima bekerja sebagai asisten rumah tangga dengan syarat masa percobaan beberapa hari. 


Sejak awal para penonton memang disuguhi oleh adegan yang menyeramkan, diawali oleh gambaran kisah di perkebunan milik orang Perancis (keluarga Kapten Laurent) tersebut yang ternyata telah meninggalkan banyak kisah menyeramkan.


Ada banyak pembunuhan yang dilakukan penjaga perkebunan itu jika para pekerja tidak bisa bekerja atau hendak kabur karena tidak lagi betah atas tekanan pekerjaan yang berat. 


Rumah yang nampak angker jika dipandang dari depan dan penampakan perkembunan karet yang juga menyiratkan adanya unsur mistis, ternyata disebabkan kisah pilu dan menyedihkan dari para korbannya. Semua telah diceritakan oleh sosok perempuan  setengah baya yang dipercaya sebagai kepala pengurus rumah besar itu.


Sejak awal saya belum menangkap kisah apa dibalik cerita itu, dan menganggap bahwa wanita muda yang melamar pekerjaan hanyalah sosok yang tersesat dan membutuhkan pekerjaan di rumah tersebut. Eh, ternyata wanita muda itu adalah salah satu dari dua anak kakak beradik yang menaruh dendam pada pemilik perkebunan karena kedua orang tuanya tewas dibantai dan dikuburkan di tengah-tengah perkebunan itu.


Dua anak yang kini tumbuh dewasa ternyata masih menyimpan dendam masa lalu dan ingin membalaskan dendam orang tuanya karena dibantai dengan kejam oleh wanita paruh baya yang menerimanya bekerja serta sosok penjaga yang terkenal sadis mau menghabisi siapapun yang mau melarikan diri.


Kesadisan-kesadisan ditunjukkan pada para pekerja tanpa ampun. baik dengan menghabisinya secara langsung atau dihukum dengan cara dipasung dan tidak memberinya makan. Tak pelak karena pekerja itu dipasung dan tidak diberikan makanan secuil pun, akhirnya para pekerja itu mati kelaparan.


Perkebunan yang semula menjadi tempat bekerja, ternyata menjadi ladang pembantaian manusia-manusia tidak berdosa oleh penjaga perkebunan, wanita pengurus rumah besar itu dan penjaga lain yang membantu aksinya, serta kematian seorang wanita pemilik perkembunan itu yang tidak tahu penyebabnya serta jasadnyapun tidak diketemukan.


Semua orang yang dibantai digambarkan menjadi sosok yang terus meneror para pekerja dan pemilik perkebunan. Hingga secara perlahan satu persatu orang yang terlibat pembunuhan turut tewas karena dibantai oleh hantu perempuan (Madame Camille) yang konon jasadnya tidak diketemukan itu, yang ternyata pemerannya adalah wanita muda yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga.


Setelah semua pelaku kejahatan tersebut tewas, akhirnya adik kakak pun bertemu dan memutuskan mencari kuburan kedua orang tuanya. Dan ternyata di sebelah pohon besar jasad kedua orang tuanya diketemukan dengan mendapati sebuah bandul kalung yang menunjukkan bahwa kerangka jasad itu adalah benar orang tua yang telah dibantai dengan sadis.


Kisah inipun diakhiri dengan ditinggalkannya rumah tersebut dalam keadaan kosong dan adanya penampakan sosok wanita di jendela yang merupakan mendiang wanita pemilik perkebunan itu.


Meskipun film ini horor, ternyata di dalamnya selalu saja dibumbui adegan erotis. Namun tetap saja memberikan kesan horor karena ujung dari kisah asmara itu adalah kematian. Seperti tewasnya sang pemilik perkebunan (Kapten Laurent) karena dibunuh wanita pekerja yang ternyata telah dicintainya dan ternyata telah membuat keduanya menjalin asmara. Mereka saling mencintai, namun sayangnya harus tewas karena dibunuh kekasihnya sendiri karena dirasuki roh Madam Cammile yang kematiannya sangat misterius.


Ketika Kejahatan dibalas Kejahatan


Kita mengenal sebuah tayangan film di mana dalam ide ceritanya tentang balas dendam. Pada mulanya sosok tersebut adalah orang yang baik-baik saja, tapi karena telah mengalami kejahatan dan kekerasan fisik atau psikis, sosok tersebut berubah menjadi seorang penjahat yang kejam.


Sama seperti dalam film The  House Maid ini, pemeran utama memerankan sebagai sosok anak yang tumbuh dewasa dengan segunung dendam dalam hatinya karena keluarganya telah dihabisi dengan sadis.


Boleh jadi kita menganggap kejahatan sebagai sesuatu yang dianggap remah karena korbannya sudah di alam kubur, tapi pada sisi lain ada sosok lain yang bisa jadi menyimpan sakit hati atau dendam yang dendam itu tidak akan terbalas sebelum ia membalaskan dendamnya.


Ada banyak kisah lain di sekitar kita, di mana satu keluaga disantet sampai tujuh turunan karena pernah disakiti atau karena telah menghancurkan usahanya. 


Pelaku kejahatan karena balas dendam hakekatnya karena akumulasi rasa sakit hati yang kemudian membuncah. Apalagi korban kejahatan itu adalah orang tua sendiri yang diperlakukan secara tidak manusiawi.


Pada akhirnya, kisah film ini murni tontonan meskipun mengandung "pesan" yang negatif, karena mempertontonkan kekerasan dan kesadisan yang berakibat aksi balas dendam dengan kesadisan yang sama.


Tontonan itu hanya pantas ditonton oleh orang dewasa yang sudah memahami bahwa ini hanyalah tontonan yang tidak seharusnya ditiru dan dijadikan inspirasi atas sebuah aktivitas kejahatan.


Teruslah menjadi orang yang baik dan selalu memaafkan orang-orang di sekitarmu. Karena dengan memaafkan, maka hatimu akan menjadi tenang dan tentram. Dan bagi korban kejahatan, mereka akan mendapatkan balasan surga karena telah dianiaya tanpa dosa. Sedangkan yang memaafkan pun akan mendapatkan kebaikan dalam hidupnya di dunia dan akhirat.


Salam

Komentar