Di Tangan Penyandang Disabilitas, Sampah Gelas Plastik Minuman pun Berguna



Oleh M. Ali Amiruddin, S.Ag

Perlu menjadikan maklum, bahwa anak-anak penyandang disbilitas hakekatnya mempunyai banyak kekurangan. Bahkan jika dilihat dari keseluruhan diri si anak, kebanyakan mereka tidak hanya pemikiran yang mengalami ketermbatan berfikir, karena secara fisikpun mereka sangat jauh berbeda dari saudara-saudaranya yang tidak mengalami kekuarangan yang sama.
Tapi tahukah Anda bahwa sebesar apapun perbedaan dan kekurangan yang dimiliki anak-anak ini, hakekatnya mereka tentulah makhluk Tuhan yang berhak hidup dan berguna, baik bagi dirinya sendiri maupun bagi orang lain.
Tidak hanya anak-anak berprestasi saja yang bisa berbuat positif daripada sekedar mengeluh atas kelemahan yang dimiliki, karena di balik itu mereka dipenuhi segudang prestasi dan kemampuan yang dapat dikelola dan dibina agar benar-benar berdaya guna
.
Melihat fenomena anak-anak penyandang disabilitas, terkhusus pada anak-anak tuna grahita. Seringkali anak-anak ini menjadi tersisih dan terasing dari dunianya. Mereka seperti tidak mendapatkan tempat yang sama ketika bergaul dengan lingkungan. Dan ada pula di antara mereka yang harus membuang seluruh hidupnya dalam pengasingan.

Sebagaimana ditegaskan di atas, bahwa dengan berkarya maka anak-anak penyandang disabilitas mereka menjadi ada. Menjadi topik tulisan yang hendak saya tuangkan dalam tulisan ini.
Anak-anak penyandang disabilitas (kehilangan kemampuan) hakekatnya tidak semerta-merta mereka tak memiliki kemampuan apa-apa. Karena meskipun mereka memiliki tingkat intelegensi yang rendah, fisik yang tak sewajarnya serta kelemahan dalam komunikasi dengan sesamanya, namun hakekatnya mereka masih bisa dibina dan dibimbing dengan kegiatan yang bermanfaat.

Sebagaimana pula siswa-siswa SLB Negeri Metro ini, di saat kegiatan keterampilan, mereka selalu mendapatkan bimbingan kegiatan yang sangat bermanfaat. Tidak hanya dinilai dari hasil karyanya, tapi lebih dari itu ternyata dengan bimbingan dan kegiatan keterampilan menjadikan anak-anak inimenjadi tumbuh sedikit-demi sedikit menjadi anak-anak yang berkembang. Baik perkembangan fisik, maupun rohani. Perkembangan motori halus maupun motorik kasar. Semua terangkum dalam segenap aktifitas yang bermanfaat.


Salah satu kegiatan yang kami ajarakan adalah bagaimana memanfaatkan sampah dari gelas plastik minuman yang  biasanya hanya dibuang di tempat sampah. Tapi karena kreasi mereka, sampah-sampah yang mengganggu lingkungan inipun disulap menjadi hiasan yang sangat bermanfaat. 
Kegiatan pemanfaat gelas pastik minuman ini difokuskan pada pembuatan bunga-bunga yang benar-benar dihasilkan dari sampah ini. Dengan aneka trik dan cara pemotongan serta menyusunan yang baik, bunga-bunga itupun tercipta. Sebuah karya yang menarik untuk dijadikan 
pelengkap di meja sudut.

Tak hanya berbentuk menjadi bunga-bunga, gelas-gelas plastik itupun dibentuk menjadi tirai (penutup) jendela yang dibuat seperti makhkota bunga. Kadang dibuat seperti motif bintang yang disusun memanjang. Selain sedikit memberikan batas agar jendela tersebut tidak terlalu bebas terbuka. Selain itu menambah apik dan menambah penampilan ruangan yang lebih atraktif.

Setiap hari kami menjadikan benda-benda sisa tersebut menjadi benda-benda yang bermanfaat dan penghias ruang kelas. Bahkan tidak hanya menghiasi ruang kelas karena ada pula yang dapat dibuat menjadi penutup kue-kue yang dibuat sangat menarik.

Meski proses untuk menjadi satu tangkai bunga maupun tirai tidak semudah membalikkan tangan, akibat karena sulitnya mereka berkonsentrasi dan kelemahan intelegensi di tambahlagi secara fisik pun mereka mengalami kekurangan.

Namun demikian, meski dalam kekurangan tidak menghambat usaha kami untuk memberikan semangat untuk menggerakkan tangan-tangan demi sebuah karya yang berguna.
Semoga dengan karya yang sangat sederhana ini, perkembangan motorik anak semakin baik dan semakin membekali mereka dengan keterampilan membuat kerajinan tangan.
Salam

divine-music.info

Komentar